Senin, 29 April 2013

Teka-Teki Imam Al Ghazali

Seperti biasa, dini hari ini saya masih terjaga di depan layar. Biasanya saya melakukan surfing di dunia maya. Paling seringnya sih 'ngepo-in' akun tuiter atau pesbuk doi. Hehe. Setelah sekian lama surfing sana-sini, saya berniat membuka kembali catatan-catatan di akun pesbuk saya dan menemukan satu catatan dari teman yang diposting pada tanggal 10 Januari 2011, pukul 21.11 wib. Hmm. cukup lama ya. Sudah dua tahun lebih mendekam di sana. Setelah membaca lagi, karena menurut saya ini harus dibagikan ke semua, akhirnya saya berniat memindahkannya ke blog ini. Yah, itung-itung nambah amal dan nambah tulisan di blog, biar keliatan sering nulis. Hehee.. Langsung saja, tanpa banyal basa-basi, ini dia tulisannya : 

Suatu hari Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya dan kemudian beliau memberikan pertanyaan teka-teki…

Imam Ghazali : “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid 1 : Orang tua 
Murid 2 : Guru 
Murid 3 : Teman 
Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu adalah janji Allah SWT bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati (Surah Ali-Imran : 185). 

Imam Ghazali : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?” 
Murid 1 : Negeri Cina 
Murid 2 : Bulan 
Murid 3 : Matahari 
Iman Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Imam Ghazali : “Apa yang paling besar di dunia ini?” Murid 1 : Gunung Murid 2 : Matahari Murid 3 : Bumi Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A’raf : 179). “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah SWT) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah SWT), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah SWT). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. 

Imam Ghazali : “Apa yang paling berat di dunia?” 
Murid 1 : Baja 
Murid 2 : Besi 
Murid 3 : Gajah 
Imam Ghazali : Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah AMANAH (Surah Al-Azab : 72). “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”. 

Imam Ghazali : “Apa yang paling ringan di dunia ini?” 
Murid 1 : Kapas 
Murid 2 : Angin 
Murid 3 : Debu 
Imam Ghazali : Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan sholat. 

Imam Ghazali : “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?”
Murid-murid dengan serentak menjawab : Pedang 
Imam Ghazali : Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Teka-teki ini walaupun sederhana, semoga mengingatkan kita, untuk senantiasa introspeksi diri.. Mari bermuhasabah.... Be HAMASAH :D

Freedom - Slank

Semua barang kau hargai dan kau tukar dengan uang.... Semua orang kau nilai dan kau jejali dengan uang.... uang.... Hukum untuk orang kaya bisa kau tambal dengan uang.... Demokrasi untuk penguasa, politiknya selalu uang.... curang.... Mungkin kau bisa membeli segalanya.... Tapi kau tak bisa membeli kebenaran.... Mungkin kau bisa membeli semuanya.... Tapi tak kan pernah bisa kau beli kebebasan.... KAMI.... Teruntuk para Koruptor-Koruptor busuk di luar sana.... Tunggulah sampai waktu kalian tiba.... SLANKERS

Kamis, 21 Maret 2013

Salam Lestari - Unknown


Salam lestari kuucap buat alam

Ditemani kicauan burung yang terbang

Hiasi jiwa para sang pecinta alam

Yang selalu mencari arti kehidupan

Menghirup udara tanpa suara

Begitu indah layak mata air bangsa

Penjelajah hutan belantara

Pecinta alam tunaskan saudara

Ditemani tarantula yang berbisa

Memandang cagar alam oh yang bersahaja

Sejuk bagai alam kota Alabama

Memandang indah benua dari puncak Alaska

Dan alam bernyanyi hiasi hati

Temani jiwa para sang pendaki

Terus berlari enggan berhenti

Kaki melangkah sampai yang tertinggi

Puncak pun tiba pendaki tergugah

Ternyata alamnya masih terjaga

Tanpa polusi kontaminasi

Akankah alamku tetap asri?

Kamis, 14 Maret 2013

Puncak Tertinggi


Ada sebuah tempat di bumi ini
Yang membuat damai di hati
Tempat untuk menempa diri
Belajar berbagi, belajar mandiri
          Sebuah tempat di bumi ini
          Tempat pencarian jati diri
          Belajar mengenal diri sendiri
          Belajar mensyukuri anugerah Ilahi
Satu tempat ini
Tak semua orang berani mendatangi
Tak semua orang berani menjajaki
Karena ego pribadi ataupun keterbatasan diri
           Tempat itu ada di seluruh penjuru bumi
           Di gunung-gunung di puncak tertinggi

*Didedikasikan untuk seluruh anggota ALPEN Jogja dan   gunung-gunung yang akan kita jejaki bersama

Malam Panjang


Malam ini panjang..
Lebih panjang dari penggaris tiga puluh senti..
Lebih panjang dari puluhan meter tali..

Malam ini panjang..
Mungkin sepanjang jarak bumi menuju bulan..
Mungkin juga sepanjang jarak mata memandang..

Malam ini panjang..
Tak mampu menikmatinya seorang diri..
Terasa hambar melewatkannya sendiri..

Malam ini panjang..
Tak sabar menanti sang fajar datang..
Tak sabar bergelut dengan panasnya hari siang..

Malam ini panjang..
Lebih panjang dari teks pidato atau orasi..
Lebih panjang dari sebuah kalimat motivasi..

Malam ini panjang..
Mungkin sepanjang masa lalu yang terus terbayang..
Mungkin juga sepanjang harapan untuk masa datang..

Ingin kembali menikmati anugerah Ilahi..
Menaklukkan diri di puncak gunung tertinggi..
Menjelajah seluruh tanah ibu pertiwi..
Bersamamu, yang akan selalu ada di hati..

Iya, kamu..
Malam ini panjang..

Sangat panjang, sayang..